Senin, 26 Desember 2011

Edan, Didukung Orangtua

BEKASI BARAT–Penyesalan selalu datang terlambat. Setidaknya itulah pernyataan yang keluar dari mulut Putri, salah satu siswi jebolan SMK di Bekasi. Tiga tahun lalu dia berhubungan dengan ’’J”, yang juga siswa SMA swasta. Putri, mangaku telah berkali kali melakukan hubungan seks pranikah bersama kekasihnya itu.
Putri mengaku itu dilakukan karena desakan J, yang berjanji bakal mengawininya jika terjadi sesuatu. Dengan dalih kasih sayang kepada sang kekasih, Putri pun nekat melakukan perbuatan yang seharusnya hanya dilakukan setelah nikah.
Hasilnya, Putri kebobolan. Dia hamil di usianya yang belum genap 17 tahun. ’’Gue pacaran sejak duduk dibangku SMP kelas III Bang, gue dibilang gak sayang kalau gak mau ngelakuin sama dia. Dan dia ngancam putusin gue,’’ ujar Putri mengenang.
Gadis beramput ikal panjang dengan tindikan dihidung, sempat kaget dan tidak percaya begitu dirinya merasa mual terus menerus dan ternyata hamil. ’’Kaget, gugup, gak tau harus ngapain saat gue tau hamil. Tapi, untungnya cowok gue gak kabur. Dia siap nikahin gue, tapi gue takut sama ortu. Bisa gak dianggap anak,’’ katanya seraya mengatakan bapaknya adalah seorang aparat.
Akhirnya, cowok gue memberanikan diri berbicara kepada orang tuanya. ’’Akhirnya gue dan cowok gue dengan sepengetahuan orang tua cowo gue, kita berangkat ke salah satu klinik di Pondokgede,’’ ketus Putri.
’’Rasa sakit, yang tidak pernah gue rasakan sebelumnya. Sempat pendarahan juga. Bahkan, kemaluan harus disumpel dengan kapas dan perban untuk meminimalisir darah yang keluar,’’ ungkap wanita yang kini sudah menikah dan menetap di daerah Bekasi Barat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar