Selasa, 13 Desember 2011

RSUD Akui Tolak Berikan Obat Pasien Meninggal

BEKASI SELATAN-Pihak RSUD Kota Bekasi enggan disalahkan dalam kasus  meninggalnya pasien bernama Alex Sander (23). Sejak awal dirawat, pihak RSUD mengaku telah memberikan pelayanan sesuai prosedur umum. Tim dokter juga mengatakan, tidak tertolongnya nyawa Alex dikarenakan pasien mengidap komplikasi.
Bantahan itu disampaikan Direktur Umum RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati dan Direktur Pelayanan Anthony D Tulak pada Radar Bekasi, kemarin.
Dikatakan Titi, pasien yang meninggal pada Minggu (11/12) sore  yakni atas nama Alex Sander  (23), masuk ke RSUD pada Kamis  (8/12), pasien masuk seperti pasien umum lainnya. Lalu, sambung Titi,  pasienpun di tempatkan di ruang Anggrek kamar kelas II.
“Kami pun langsung melakukan penanganan terhadap pasien tersebut sesuai dengan SOP,”ungkap Titi kepada Radar Bekasi.
Setelah melakukan perawatan, lanjut Titi, pada hari Jumat, pasien meminta pindah kamar rawat inap ke kelas III, dengan alasan ingin menggunakan fasilitas surat keterangan tidak mampu (SKTM).”Kamipun lalu menuruti permintaan pasien untuk menggunakan SKTM,”imbuhnya.
Namun saat akan menebus obat di apotek, kata wanita yang selalu mengenakan jilbab ini, pihak apotek meminta uang jaminan. Pasalnya SKTM yang diberikan oleh pasien tidak lengkap, karena tidak disertai Kartu keluarga (KK). ”Kalau sudah melengkapinya kami akan mengembalikan sepenuhnya uang jaminan tersebut, karena kalau  administrasinya tidak lengkap, kami tidak bisa melakukan klaim. Dan kebetulan pasien tersebut warga Kabupaten Bekasi. SKTM nya belum ditandatangani dinas kesehatan Kabupaten Bekasi,” terangnya.
Sementara itu menurut Antony, pasien tersebut meninggal karena penyakit yang dideritanya sudah cukup parah yakni sudah memasuki stadium terminal (akhir).
Dikatakan Anthony, pasien tersebut mengalami penyakit komplikasi yakni penyakit diare yang cukup parah, penyakit paru-paru dan penyakit saraf. ”Pasien tersebut ditangani oleh tiga dokter spesialis, jadi tidak benar kalau kami menelantarkan. Pasien tersebut sudah empat hari dirawat, dan memang penyakitnya sudah masuk stadium terminal hingga akhirnya tidak dapat tertolong. Dan kami telah melakukan perawatan semaksimal mungkin,”paparnya.
Sementara itu terpisah, kakak dari almarhum Alex Sander, Ane Matahari kepada Radar Bekasi mengaku ikhlas atas kepergian adiknya tersebut, namun yang disayangkan tidak ada perhatian dari wakil rakyat dalam hal ini DPRD Kota Bekasi, untuk membantu masyarakat miskin.
“Saya kecewa saja dengan sikap wakil rakyat. Sebelumnya  saya telah meminta pertolongan komisi D DPRD Kota Bekasi, namun telpon dari saya tidak pernah dijawab, dan permintaan saya tidak pernah ditanggapi. Tetapi setelah adik saya meninggal, baru mereka berteriak seperti pahlawan kesiangan. Sama sajalah, mereka (wakil rakyat.red) juga tidak punya hati nurani,”tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar