Kamis, 22 Desember 2011

M26 Terancam Dihapus, Sopir Menjerit

BEKASI SELATAN-Kasus pemerkosaan di dalam angkot M26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi, dan kebijakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang berencana menghapus trayek tersebut, direspon para sopir M26 di Kota Bekasi.

Jika keputusan tersebut betul-betul direalisasikan, mereka menyayangkannya. Ibarat pepatah nila setitik jangan rusak susu sebelanga. ’’Sudah cukup kami terkena imbas dari kasus tersebut. Jangan lagi tambah beban kami dengan penghapusan trayek ini. Kenapa kami harus menanggung sebab perbuatan orang lain yang kami sendiri tidak kenal siapa,” tutur sopir M26 Sunjaya (35).
Sunjaya mengakui, pasca peristiwa pemerkosaan tersebut pendapatannya menurun drastis. Bila sebelumnya dia  bisa memperoleh Rp250 ribu setiap hari. Namun sejak kasus pemerkosaan itu ramai di beritakan, pendapatan yang diperolehnya hanya Rp200 ribu setiap hari.
’’Dulu pukul 21.00 atau 22.00 masih ramai penumpang, utamanya karyawan yang baru pulang kerja di pusat perbelanjaan. Sekarang, pukul 21.00 sudah susah dapat penumpang karena sepertinya mereka takut,” keluhnya.
Penuturan serupa disampaikan Ahmad (41). Pria yang sudah menjadi sopir M26 sejak dua tahun lalu ini mengaku, dia  dan sopir M26 lainnya terkena dampak dari peristiwa pemerkosaan tersebut. Sebab perbuatan tak bertanggung jawab orang tak dikenal itu, kini telah menyulitkan semua sopir.
Pascapengumuman sketsa wajah pelaku, Ahmad dan juga supir yang lain mengaku tak mengenali salah satu pun di antaranya. Namun demikian, Dia mengaku siap membantu polisi jika dilibatkan untuk membantu pengejaran terhadap para tersangka. ”Kami siap dilibatkan supaya pelaku segera tertangkap dan beban kami tidak terus berlanjut,” tegasnya.
Sementara itu, Wulan (23), salah seorang pegawai pusat perbelanjaan Metropolitan Mall kepada Radar Bekasi mengaku, saat ini dirinya tidak berani pulang malam dengan angkot. Bila akan pulang malam, dia meminta jemput saudaranya. ”Kalau mau naik, saya lihat-lihat dulu penumpangnya. Kalau penumpangnya banyak, saya baru mau naik,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Organda Kota Bekasi Indra Hermawan menuturkan, mengenai adanya penghapusan trayek M26 tersebut, pihaknya mengaku tidak sepakat dan berniat akan mengklarifikasi kepada Dishub DKI Jakarta berkaitan dengan  rencana kebijakan tersebut. “Kami akan coba klarifikasi dan membahas rencana kebijakan tersebut ke pihak terkait, agar tidak saling merugikan sopir yang tidak bersalah,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar