Rabu, 14 Desember 2011

Tak Otomatis Dongkrak Ekonomi Utara

BEKASI SELATAN-Meski diprediksi bisa mengurai kemacetan di sekitar Jalan A Yani, pembangunan jalan layang PT Sumamarecon tak otomatis dapat mendongkrak usaha ekonomi Bekasi bagian Utara.
Untuk memperlancar, akses enomomi Kota Bekasi bagian utara masih dibutuhkan tambahan pembangunan infrastruktur jalan lainnya. Misalkan, jalan layang kawasan Bulak Kapal, Bekasi Timur, ruas jalan layang dari Jalan Joyo Martono menyeberang rel kereta api sampai  depan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Bulak Kapal.
Ini dikatakan Plt Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat berbincang dengan wartawan, kemarin. Sebab sebelumnya, pembangunan jembatan layang Jalan Ahmad Yani digembar-gemborkan tak hanya menjadi solusi kemacetan, tetapi juga mendongkrak ekonomi warga Bekasi Utara.
“Sayangnya jalan layang Bulak Kapal belum memiliki desain bangunan. Awalnya diprediksi menghabiskan anggaran sekitar Rp 30 miliar, tetapi belakangan membengkak menjadi sekitar Rp 100 miliar, kalau dua jalan layang itu sudah ada akan sangat membantu membuka investasi ekonomi di bagian utara,” tutur Rahmat.
Dalam kesempatan itu, Rahmat mengakui, jika pembangunan Jalan Ahmad Yani yang dibiayai PT Summarecon memang sarat kepentingan  bisnis pengembang. Namun, karena pembangunannya sudah mengantongi izin dan bermanfaat maka Pemkot Bekasi tidak mempermasalahkannya.
Bahkan kata Rahmat, izin pembangunan jalan layang diajukan ke Pemerintah Pusat atas nama Pemerintah Kota Bekasi, meski seluruhnya dibiayai PT Summarecon dengan nilai belanja modal sekitar Rp 200 miliar lebih.
Lagipula, kata Rahmat, kawasan hunian Summarecon telah dipersiapkan sejak 1980-an silam, tetapi baru di bangun sekarang. Dan yang terpenting, kata Rahmat, nantinya nilai aset belanja modal jalan layang akan diserahkan sepenuhnya ke Pemerintah Daerah pada Desember tahun depan.
Sehingga jalan layang tersebut tidak memakai nama Summarecon. Melainkan memakai nama yang akan disematkan Pemerintah Kota Bekasi. ”Bisa kita beri nama jalan layang KH. Noer Alie atau nama yang lain tergantung keputusan nanti,”tuturnya.
Dari pantauan Radar Bekasi, pembangunan jalan layang  Summarecon terus dikebut. Beberapa tiang pancang beton sudah berdiri kokoh. Jalan layang tersebut mengambil separuh ruas badan jalan Achmad Yani dan ruang terbuka hijau di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR), menyeberang rel kereta api di sisi utara kantor Pemerintah Kota Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar